Pages

Rabu, 08 Juni 2011

“Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs AL FURQON Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011”


Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar
Siswa Kelas VII MTs AL FURQON Sekampung
Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011”

A. Penegasan Judul
1. Hubungan
Menurut Kartini Kartono mengatakan korelasi adalah “hubungan timbal balik; yaitu saling terkaitnya secara relatif teratur dua gejala atau lebih dari dua gelaja”.[1] Menurut Kamus Bahasa Indonesia mengatakan “hubungan adalah berkait atau bersambung”.[2]
Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan adalah keterkaitan/hubungan timbal balik secara teratur dua gejala atau lebih dari dua.
2. Motivasi
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Lengkap dikatakan bahwa motivasi adalah alasan atau dorongan.[3]
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya[4].
Jadi motivasi adalah sesuatu yang dapat membangkitkan semangat seseorang dalam melakukan sesuatu.
3. Orang Tua
Wali murid/orang tua adalah orang yang diserahi hukum (agama/adat) diserahi kewajiban mengurus anak yatim piatu serta hartanya selama anak itu belum dewasa.[5]
Jadi wali murid adalah orang tua yag berkewajiban mengurus anak sampai anak itu dewasa.
4. Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.[6]
Jadi hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama. karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
5. Siswa Kelas VII MTs Al Furqon
Dalam penelitian ini, penulis mengkhususkan siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011 sebagai subjek yang akan diteliti.
6. Alasan Memilih Judul
Judul “Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011  penulis ambil dengan alasan :
  • Pentingnya kepedulian orang tua kepada anaknya dalam masalah pendidikan.
  • Sejauh mana hubungan antara motivasi orang tua dengan hasil belajar siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011
  • Lokasi penelitian yang terjangkau oleh peneliti
B. Latar Belakang Masalah
Keluarga adalah tempat/alam pertama yang dikenal anak dan merupakan lembaga pertama ia menerima pendidikan.[7]Dengan demikian, orang tua dalam arti keluarga merupakan lingkungan primer yang bersifat fundamental. Disitulah anak dibesarkan, menemukan situasi belajar yang memungkinkan perkembangan yang lebih lanjut.
Selain itu orang tua hendaknya mampu memberikan kekuatan yang lebih tinggi dalam meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah, diantaranya dengan jalan :
  • Mengawasi dan mendampingi siswa dalam belajar di rumah.
  • Memeriksa, melengkapi dan menyediakan sarana dan prasarana kebutuhan dalam belajar.
  • Mengenal kesulitan anak dalam belajar kemudian membantu mengatasinya.[8]
Dengan demikian akan dapat menolong siswa untuk dapat melakukan kegiatan belajar ke arah yang lebih baik. dorongan atau motivasi yang diberikan orang tua kepada siswa dirumah merupakan satu bentuk interaksi social yang dapat membantu meningkatkan minat belajar yang kemudian mendapatkan hasil belajar siswa yang baik.
Orang tua yang sayang terhadap anaknya akan senantiasa selalu memberikan motivasi yang besar kepada anaknya dalam belajar. Karena kegiatan belajar yang akan mencapai titik keberhasilan adalah yang benar-benar diawali dengan niat yang sungguh-sungguh untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kepedulian orang tua merupakan aspek pendorong suksenya pendidikan anak. Sedangkan suksesnya pendidikan dilihat dari hasil belajar. Penilaian dari hasil belajar baru dapat dilihat setelah proses pendidikan itu berlangsung. Maka dari itu selama proses pendidikan berlangsung hendaknya semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan anak ikut serta membantu mensukseskan pendidikan anak, sehingga hasil akhir dari kegiatan belajar anak dapat mencapai taraf yang tinggi sesuai yang diinginkan.
            Selain dari pada itu, orang tua lah yang paling besar tanggung jawagnya terhadap pendidikan anak. Tanggung jawab atau kwajiban mendidik ini secara tegas dinyatakan dalam al qur’an :
                يَااَيـُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا قُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
” Hai Orang –orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..( QS; At Tahrim : 6 )[9].
Dengan demikian jelaslah kewajiban bahwa di dalam keluargalah, peran orang tua membina, mengarahkan pendidikan anaknya setelah waktu sekolah.
Dalam proses pendidikan dan pengajaran agar mencapai suatu hasil yang baik, akan timbul persoalan yang dihadapi siswa, dan apabila tidak dapat mengatasinya akan dapat menghambat proses belajarnya. Adapun masalah tersebut antara lain adalah menurunnya minat belajar dari siswa. Dengan adanya penurunan minat inilah, sudah tentu akan mengakibatkan kemerosotan pada hasil belajar.
Dalam hal ini minat merupakan landasan penting bagi seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu. Hal itu sejalan dengan yang dikatakan oleh S. Nasution bahwa pelajaran akan berjalan lancar apabila ada minat. Anak-anak malas, tidak belajar, gagal karena tidak ada minat[10].
Penurunan minat belajar disebabkan kurangnya dorongan atau motivasi dari orang-orang terdekat anak didik tersebut khususnya orang tua yang menjadi figure panutan bagi anak-anaknya. Orang tua yang tidak peduli dengan pendidikan anak inilah yang nantinya bakal menjerumskan anak ke jurang kebodohan.
Maka dari itu diperlukan adanya dorongan atau motivasi yang ditimbulkan dari luar diri siswa, dan salah satu dorongan atau motivasi yang timbul tersebut adalah dari orang tua sendiri. Karena bagaimanapun juga anak akan lebih tersentuh hatinya bila melihat keinginan orang tua yang ingin anaknya menjadi orang yang berpengetahuan luas.
Keberhasilan dalam proses pendidikan anak perlu didukung oleh interaksi yang baik pula antara pendidik dengan siswa, pendidik dengan orang tua, dan orang tua dengan siswa. Di sekolah siswa memperoleh bimbingan dan dorongan masalah belajar dari seorang guru, kemudian di rumah siswa akan memperoleh pengawasan, bimbingan serta dorongan masalah belajar dari orang tua.
Dengan hubungan yang saling berkesinambungan dalam memberikan pengawasan, bimbingan serta motivasi masalah belajar kepada siswa akan membuat siswa semakin semangat dalam belajar sehingga hasil belajar pun bisa mencapai tingkat yang maksimal.
Berikut ini data pra survey yang penulis dapatkan pada MTs siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011
No
Nama
Motivasi Orang Tua
Hasil Belajar
1
Parlan
Rendah
50
2
Josandi
Sedang
70
3
Michel
Sedang
60
4
Darwin
Sedang
70
5
Rahmat
Tinggi
80
6
Munawaroh
Rendah
50
7
Kamidia
Rendah
50
8
Hidayah
Tinggi
80
9
Josep
Tinggi
80
10
Jo Sandi
Sedang
60

kriteria motivasi orang tua terhadap anaknya adalah :
  • Motivasi tinggi apabila siswa rajin belajar ketika ada atau tidak adanya dorongan dari orang tua.
  • Motivasi sedang apabila siswa rajin belajar ketika ada dorongan dari orang tua.
  • Motivasi rendah apabila siswa tidak rajin belajar meskipun ada dorongan dari orang tua.
Dari table tersebut di atas dapat penulis tarik kesimpulan sementara bahwa hasil belajar yang dimiliki oleh siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011  masih terdolong sedang karena motivasi yang ditimbulkan dari orang tua yang masih rendah atau kecil.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menarik rumusan masalah sebagai berikut :
“Apakah Ada Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011”
D. Hipotesis
Menurut Sutrisno Hadi hipotesis adalah dugaan yang mungkin salah dan mungkin benar, ia akan ditolak jika salah satu palsu dan akan diterima jika fakta membenarkannya.[11]
Jadi hipotesis adalah Dugaan sementara. Dalam hal ini penulis mengambil hipotesis :
“Ada Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011  

E. Tujuan Dan Keguanaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Setiap perbuatan yang dilakukan harus memiliki arah dan tujuan, maka penelitian ini penulis lakukan dengan tujuan :
  • Untuk mengetahui seberapa besar motivasi yang diberikan orang tua terhadap anaknya.
  • Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII MTs Al Furqon
  • Untuk mengetahui Hubungan Antara Motivasi Orang Tua Dengan Hasil Belajar siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011  
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini yaitu untuk :
  • Memberikan motivasi kepada orang tua betapa pentingnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan sang anak.
  • Untuk menguji kebenaran dari hipotesa yang penulis ajukan.
  • Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam di STAI Ma’arif Metro.

F. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dilihat dari tempatnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Reasearch) karena data yang diperoleh dari lapangan. Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data yang berbentuk angka.
2. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya penelitian in bersifat asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
3. Populasi
Populasi adalah banyak individu yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Sutrisno Hadi berpendapat:

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikitnya mempunyai sifat yang sama.[12]
Jadi populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang akan diteliti serta sedikitnya mempunyai sifat yang sama. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs AL Furqon Sekampung Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 20102011  yang berjumlah 40 siswa, dengan perincian 17 orang siswa laki-laki dan 23 orang siswi perempuan.
4.Sampel
Ronny Kountur mengemukakan “Sampel adalah bagian dari populasi”.[13]
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa sampel adalah merupakan bagian dari populasi untuk mewakili dari pembahasan yang jumlah populasinya banyak. Kemudian untuk menentukan sampel dalam pembahasan ini, penulis berpedoman dari pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan : “Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga pembahasannya merupakan populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih”.[14]
Karena jumlah subjek yang diteliti kurang dari 100, maka berdasarkan pendapat tersebut penulis mengambil teknik populasi yaitu dengan mengambil keseluruhan dari subjek yang diteliti yang berjumlah 40 orang.

G. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, Penulis menggunakan beberapa metode tertentu agar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Penulis. Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Metode Kuisioner/Angket
Metode angket adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan. Metode ini secara umum dikenal dengan nama Kuesioner.[15]
Sedangkan Suharsimi Arikunto, mengemukakan: “Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau diisi oleh responden”[16]
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau diisi oleh responden.
Metode angket digunakan untuk mengungkapkan tentang motivasi orang tua terhadap hasil belajar siswa yang diberikan kepada 40 siswa yang menjadi populasi dalam penelitian.
2. Metode Dokumentasi
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa: “Tidaklah kalah penting dari metode-metode lainnya adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar dan lain-lain”.[17]
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini Penulis mencatat data tentang hasil belajar siswa.
3. Metode Observasi
Yang dimaksud dengan observasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto yaitu, “Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”.[18]
  • Dalam penelitian ini jelas observasi yang Penulis pergunakan adalah observasi sistematik, dimana dalam pelaksanaannya Penulis mengadakan pengamatan dan pencatatan di lokasi penelitian.
5. Metode Wawancara/Interview
Masalah tertentu, sesuai dengan pendapat berikut : “Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Interviewer).[19]
Dalam penelitian ini penulis menggunakan interview terpimpin yaitu : “Interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dengan interview terstruktur.[20]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode ini sebagai penunjang interview merupakan suatu cara memperoleh data informasi dengan tanya jawab antara interview dan interviewer secara baik dan saling menyukai.

H. Analisis Data
Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantatif, sehingga data-datanya berbentuk angka-angka, maka penulis olah dan analisa dengan menggunakan rumus product momen sebagai berikut :
 
















DAFTAR   PUSTAKA
  • Kartini Kartono, Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya, Rajawali Pers, Jakarta.
  • Daryanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apolo, Surabaya, 1997.
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
  • W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982.
  • Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung,  2006.
  • Abu Ahmadi dan Nur Unbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
  • Kartini Kartono,Pengantar Metodelogi Research, Alumni, Bandung, 1985.
  • Departemen Agama RI, Alqur”an dan terjemahnya, CV. Thoha Putra, Semarang,  1996.
  • S. Nasution, Didaktik Azas-Azas Mengajar, Jemmars, Bandung;  1998.
  • Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid I dan II, Fakultas UGM, Yogyakarta, 1989.
  • Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, Fakultas Psikologi UGM,Yogyakarta, 1984.
  • Ronny Kountur, Metode Penelitian, PPM, Jakarta Pusat, 2003.
  • Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian dalam suatu pendekatan praktek, IKIP,  Jogyakarta, 2002.
  • Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor, 1983.
  • Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara, Yogyakarta, 1989.


[1] Kartini Kartono, Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya, Rajawali Pers, Jakarta, h. 335
[2] Daryanto S.S, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Apolo, Surabaya, 1997, h. 271
[3] Ibid, h. 440
[4]  http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
[5] W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982, h. 1361
[6] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Bandung,  2006, h. 30.
[7] Abu Ahmadi dan Nur Unbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, h. 172
[8] Kartini Kartono, Pengantar Metodelogi Research, Alumni, Bandung, 1985, h. 91
[9]  Departemen Agama RI, Alqur”an dan terjemahnya , Semarang, CV. Thoha Putra, 1996, h 951
[10] S. Nasution, Didaktik Azas-Azas Mengajar, (Bandung; Jemmars, 1998) h. 58
[11] Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid I dan II, Fakultas UGM, Yogyakarta, 1989, h. 19
[12] Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II,  Fakultas Psikologi UGM,Yogyakarta, 1984, h. 220
[13]  Ronny Kountur, Metode Penelitian, PPM, Jakarta Pusat, 2003, hal 137
[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian dalam suatu pendekatan praktek, IKIP,  Jogyakarta, 2002, h. 107
[15]  Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor, 1983, h. 203
[16] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bina Aksara, Yogyakarta, 1989, h. 24
[17] Ibid, h. 187
[18] Ibid, h. 27
[19] Suharsimi Arikunto, op. cit, hal. 126
[20] Ibid, hal. 127

0 komentar:

Posting Komentar